Mapala, mahasiswa paling lama
Mapala, mahasiswa paling tercela
Mapala bla bla bla
Postingan ini judulnya Mapala, isinya suka suka gue. Sinkron gak sinkron, serraahhh... Punya otak?? mikir 😂😂
Hahaha
Ada ada sajalah,
Hey hey, ini tulisan latepost nan membosankan plus (saya pribadi) paling ogah ngebahas sebenarnya. Kenapa yah? karena saya orang yang malas membuat klarifikasi. Iya saya malas. Ngapain? maksain orang percaya sama apa yang kita yakini. Terserah orang orang kan, bebas berpikir. Kalau saya sih, saat orang orang menilai tentang saya saat itu pula saya menilai STANDAR PEMIKIRAN mereka, saking sombongnya kebanyakan saya cuma komen dalam hati "oh pikirmu cuma sampai segitu? cihh".
Membosankan. Karena beberapa orang yang notabene melakukan hal yang sama dengan apa yang saya lakukan juga sudah ribuan kali posting beginian. Yap, tulisan tulisan yang menyatakan bahwasanya MAPALA tidak seburuk apa yang mereka pikirkan. Makanya kubilang bisa jadi ini latepost. Kurang kerjaan aja sih. Saya cuman kena euforia saja. Biasalah habis ada kejadian lucu. Liat aja foto foto yang saya upload. Sengaja upload foto dengan nuansa berbeda. Saya (kami) di gedung dan foto saya (kami) di gunung. Hehe, tapi 1 yang sama. Betisnya mameenn. Besar, kulit kusam, penuh luka, dan selalu menarik perhatian. Perhatian untuk dicela, ditertawai atau apa sajalah, saya tidak peduli.
Bagaimanapun adanya, buat saya betis itu tetap keren. Haa keren? keren apanya? yaudah mari membahas 2 kalimat pertama di awal paragraf.
1. Mapala, mahasiswa paling lama
Siapa bilaaaaaang?????? temen seMapalaku namanya Resty Tini biasa dipanggil Sem, anak baik~baik, hijabers, demisioner Bendahara Umum Mahasiswa Pencinta Alam dan Seni Budaya (MPAS) MAESTRO Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar (FBS UNM) ~2 periode~ kuliahnya kelar 3 tahun sekian bulan. Intinya cepet gak sampai 4. Pengabdiannya di lembaga kami sangat patut dijempoli pun kuliahnya berjalan lancar. Sekarang udah keliling Indonesia dia, mengabdikan diri pada negara (sory Sem kujual namamu tapi suer tanpa pamrih) bentar lagi masuk kuliah di Jogja karena dapat Beasiswa karena emang otaknya cerdas meski badan kecil tapi kalau mendaki ototnya kayak punya turunan kancil, lincah beuuut. Itu satu contoh, dia emejinggg. Nah saya? saya juga tetep aja gak bisa dijadikan standar Mapala=mahasiswa paling lama. Ehhh mamennn saya kuliah sampai sekarang menjelang 7 tahun bukan karena apanya apanya, saya emang sengaja cuti buat kerja, (2014~2015, saya angkatan 2010). Mulai dari jadi assiten supervisor dengan modal ijazah SMP, jadi wartawan, jadi leader tim sebuah perusahaan mol online di Makassar dan job job lepas yang gak mau saya sebutkan, you knowlah, selain sombong saya juga pelupa. Tapi yang terakhir ingat kok, seminggu lalu, saya jadi LO turnamen tenis meja se Asia Tenggara, saya pegang kontingen Vietnam. Nah, saya pamer buat apa? ya supaya jelas faktor lamanya saya kuliah itu bukan karena saya MAPALA. Saya kerja and i love my job. So what? anyway kerjaan kerjaan kayak gitu juga mustinya standar buat S1 kan? Sementara saya yang Miss Lucky everytime dapetin itu dengan modal ijazah SMA plus setelan otak dari sistem pengkaderan lembaga tempatku belajar, MPAS MAESTRO FBS UNM. Yap, saya yang dulunya sombong dan tolol sedikit terangkat derajatnya setelah kesombongan saya bertambah sehabis digembleng di sini. Seniorku bilang, "nakal boleh, tolol jangan", intinya saya harus pintar, saya harus belajar. Awalnya saya tidak paham arti kalimatnya, lalu kemudian saya sepakat. Nakal adalah standar yang berkaitan dengan baik buruk perilaku. Sementara kita sama sama tahu, saya jamin semua tahu, orang orang hidup itu banyakan muna'nya. Munafik. Bertopeng topeng. Senyum di depan, ngumpat di belakang. Nge judge orang berperangai buruk sementara ia tidak sadar ucapannya barusan adalah yang terburuk pula. Maksudku, simple lah, baik buruk terserah, hati orang siapa yang tahu. Nah trus soal Tolol. Ini wajib GAK BOLEH TOLOL. Kita lahir lengkap dengan otak. Dan di Maestro, otak adalah bejana bejana KOSONG yang wajib diisi. Jika soal moral kita masih beradu mulut dengan paham stereotipe masyarakat mayoritas, itu gunanya OTAK Haram Tolol di sini. Biar berimbang. Intinya gitu deeh. Punya otak???? mikir!
Ehh lanjut pembahasan yang tadi,
2. MAPALA, Mahasiswa paling tercela
Huahaahahahahahahaha. Saya ketawa lebay dulu yah. Ini sih tetap aja pembahasannya kurang lebih sudah kupaparkan di paragraf atas. Buruk perangainya. Buruk imejnya. Pokoknya serba buruk. Paling horor juga tuh kalau cewek Mapala, ihh 'nakal' katanya. (apa saya musti ngulang ketawa lebay disini?? hehe gak deh)
Ehh, mapala, mahasiswa paling tercela, ipk rendah (tapi si sem sama temen mapala yang lain ipk nya tinggi kok) dekil, kusam, jelek (yakin Lo?? tapi gua begini begini mainannya sama bule loh ya) sampah masyarakat. Eeeeiiiiittttt... Loh loh loh ini gimana sih, yang terakhir ini nih yang musti dikasi penjelasan.
Di luar sana, sarjana pengangguran ada tidak????? banyak kan???? Kuliah ipk tinggi, lulus cepat, selamat, sehat wal afiat, abis itu nganggur. Saya yang belum sarjana tapi keliling perusahaan karena mereka puas atas kinerja saya yang modalnya belajar dari dunia Mapala ini pantas sombong tidak???? kalaupun jawab tidak, tetap aja saya sombong (udah dasarnya gitu). Atau jangan saya deh (saya kelasnya kakap hehehe bisa juga jongos, serraaahhh), seniorku aja, tersebaaaaaar di berbagai tempat, menempati posisi posisi tertinggi dan jadi orang orang penting di daerahnya. Senior yang hebat, menjadi pedoman, mengayomi dan memberi bukti. Modalnya apa??? Dunia Mapala mameeeen, lembaga kami MPAS MAESTRO Fbs Unm. Haram TOLOL. Belajar, belajar, belajar, terus belajar karena ini hak semua usia. Dan wajib bagi Anggota Maestro. Sampah masyarakat adalah mereka yang tidak tahu apa yang mereka ucapkan. Memberikan teori yang tidak bisa mereka buktikan sendiri. Alias teori teori sebatas imajinasi yang apabila kembali pada dunia nyata maka serta merta 'kelas diskusi' berakhir. Taik!!!
mapala bla bla bla. Ahh banyaklah. Mempermalaskanku mendosakan diriku. Dan kutak mau terlalu banyak peduliku. Saya mau urut urut betisku dulu. Betis yang belum lagi hilang bekas luka gigitan lintahnya (hasil pendakian awal bulan lalu) dan sudah pede banget dengan rok mini tampil depan umum. Dan saya tidak peduli, karena mereka yang mengundangku, mereka membutuhkanku. Saya hadir, saya bekerja, dengan gayaku. Kuberi keringatku, kau ganti peluhku dengan rupiahmu. Buat beli alat outdoor baru.
Hehehe selamat menjelang tahun baruuuuuuuuuuuuuuu 😌😌😌😌😌 kamu kamu dan kamuuuuuuu
Ehh kalau mau nanya nanya dunia mapala, cari si Sem yah, saya lagi mau sibuk. Pokoknya cari aja dia, temenan akrab kok sama google.
0 Komentar