aktivitasku sebagai IRT, menemani anak sambil bergerilya di dunia virtual memanfaatkan kelancaran internet dari IndiHome (sumber: dokumentasi pribadi) |
Baru saja adonan onde-onde kutiriskan,
dering telefon bersahutan. Nyaris bunyi bersamaan dengan serentetan pesan grup,
dari aplikasi di ponsel pintarku yang 24 jam non-stop. Kutarik jedai rambut
yang nangkring di kain penutup jendela dapur, sengaja kutaruh di sana agar
sewaktu-waktu mudah kuraih. Kucepol konde sembari melangkah menuju ruang tengah
rumah. Anak-anak mungkin sedang bermain bersama ayahnya di ruang sebelah. Perlahan
kurebahkan tubuh di sofa biru, tempat yang seolah menjadi singgasanaku, handphone
yang ribut sejak tadi kini kugenggam. Ribuan pesan dan beberapa panggilan tak
terjawab terpampang dalam boks notifikasi. Tentu saja, sebagian besarnya adalah
panggilan cuan, mudahnya berbisnis dan bertransaksi dari rumah bahkan sambil
dasteran. Didukung koneksi internet dari Telkom Indonesia, yap saya
menggunakan layanan IndiHome untuk menunjang kelancaran aktivitasku.
Saya adalah salah satu perempuan
Indonesia yang beruntung. Diberkahi kehidupan yang luar biasa di tengah jaman
yang makin hari makin di luar dari kebiasaan. Gaya hidup hanya ada dua pilihan,
berpacu dengan jaman ataukah akan ketinggalan jaman. Saya selalu ingin menjadi
yang utama dan pertama, hidup beriringan dengan perkembangan jaman adalah
pilihanku. Manfaat internet mengambil peranan yang banyak dari hampir
keseluruhan aktivitasku. Sekali lagi, saya bersyukur sebagai internetnya
Indonesia, IndiHome hadir bak darah dalam nadiku.
Saya perempuan bersuami dan
memiliki dua putera yang melakoni profesi multitasking, orang menyebutnya Ibu
Rumah Tangga (IRT). Kenapa multitasking? Kalau merujuk pada artikel yang terbit
di katadata.id multitasking adalah proses penyelesaian beragam pekerjaan secara
sekaligus. Hal seperti ini berlaku baik dalam waktu yang bersamaan ataupun
berpindah antara satu tugas ke tugas yang lainnya secara bergantian dengan
waktu yang terbilang singkat. Sederhananya mungkin bisa menjadikan aktivitasku
beberapa menit lalu sebagai contoh. Saat berada di ruang kerjaku yang secara umum
disebut dapur, saya menggoreng ikan sambil membuat adonan onde-onde, sesekali
mengintip ke luar ruangan memastikan anak-anak berada dalam pantauanku. Sembari
membuka ponsel untuk membalas pesanan risol yang nanti sore dijemput. Tidak
hanya membalas beberapa pesan, saya menyempatkan untuk membeli token listrik
lewat dompet digital karena bunyi tutut tutut tutut jauh lebih meracau daripada
dering telefon yang ribut tadi. Yah, bunyi yang mengganggu aktivitas itu adalah
peringatan pertanda token listrik minta isi ulang.
Apa jadinya jika saya hidup dengan
semua aktivitas itu tanpa dukungan jaringan internet yang stabil? Tentu saja
akan banyak drama. Pesan berstatus pending atau tertunda atau bahkan tidak
terkirim karena keterbatasan sinyal. Obrolan yang tak nyambung karena jaringan
putus-putus saat nelfon. Pertukaran informasi yang bergerak lambat bagaikan
jalannya keong di sawah depan rumah nenek di kampung. Atau bunyi tutut tutut
tutut yang mengganggu dan akan berlangsung lebih lama karena lambatnya akses internet
untuk sekadar belanja token listrik dalam aplikasi atau lewat dompet digital. Membayangkannya
saja saya risih. Cukuplah drama Korea dan drama China yang mewarnai hari-hariku.
Kalau drama-drama seperti itu, kupercayakan penuh pada layanan IndiHome yang
secara tuntas mengatasinya. Ah iya, di rumahku saya menggunakan layanan
internet dengan kecepatan 30 Mbps. Cukuplah diakses 3 smartphone dan 2 unit
laptop. Sejak berlangganan sekira tahun 2020, hanya dengan menyisihkan sekitar
Rp 300 ribuan perbulan saya sudah menikmati banyak sekali manfaat, salah
satunya menonton drama, tanpa drama tambahan alias anti buffering.
Musim hujan masih betah di bulan
Juli, membasahi tanah daerah bertajuk Butta Toa, Kabupaten Bantaeng Provinsi
Sulawesi Selatan ini. Kulirik jam di sudut layar ponselku, waktu menunjukkan
pukul 9.30. Tapi di luar sana awan gelap masih menggantung. Sabtu ini
sepertinya tak ada akhir pekan di luar rumah untuk keluargaku. Cuaca
menyudutkan kami untuk bersantai dalam rumah saja, lagipula suamiku berpesan
bahwa akhir pekan ini orderan websitenya juga menumpuk. Beberapa laman harus
tuntas dalam satu dua hari ini. Saya dan suamiku adalah sepasang jurnalis. Sejak
tahun 2015 kami melakoni profesi itu. Tapi suamiku juga memiliki keterampilan
lain di bidang desain grafis dan pengelolaan website. Sebuah kerjaan yang tentu
saja membutuhkan dukungan internet.
Aktivitas suamiku dalam mengelola website (Sumber: dokumentasi pribadi) |
Profesi
Jurnalis
Selain menjadi salah satu penanggung jawab utama dalam rumah tangga, saya juga menjalani karirku yang lain sebagai jurnalis dan blogger. Profesi itu saat ini mengalami sedikit pergeseran makna, dari kuli tinta menjadi kuli virtual. Apalagi saya yang notabene bekerja di media online. Menelefon narasumber melalui aplikasi yang menggunakan jaringan internet, atau menerbitkan artikel, essay, dan tulisan-tulisanku lewat laptop yang harus terhubung ke internet. Menjadi kuli virtual bukan lagi hal yang begitu sulit, selama ada jaringan internet, yah IndiHome yang menjadi kawan sejatiku.
Seorang
mahasiswa
Sebelumnya
saya berkuliah di salah satu universitas negeri dengan program studi Sastra
Inggris. Akan tetapi profesi dan passionku lebih banyak ke aktivitas
jurnalistik. Oleh sebab itu, tahun 2021 saya
kembali berstatus sebagai mahasiswa dengan program studi ilmu
komunikasi. Sebuah jurusan yang relevan dengan karirku tentunya. Saya memanfaatkan
masa pandemi yang mengharuskan konsep belajar tatap muka menjadi tatap maya. Di
mana 90 persen perkuliahan dilakukan dalam bentuk virtual. Terlebih saya kini
berdomisili di daerah yang berjarak kurang lebih 120 kilometer dari kota
Makassar, tempatku kuliah. Saya mantap melakukan studi kembali karena adanya
internet yang lancar jaya di rumahku. Jadi aktivitas belajar akan lebih fleksible,
kadang saya mengikuti kelas dalam aplikasi Zoom Meeting sambil ngelonin bocah.
Seorang
wiraswasta
Sejak
masih gadis saya terbiasa dengan kegiatan berwirausaha. Saat ngampus dulu, selain
mengajar privat kadang saya menjadi
penjual gorengan. Selain karena hobi masak, saya memang hobi memaksimalkan waktu
untuk menambah sumber-sumber masuknya cuan. Oh iya bahkan jauh sebelum memasuki
masa gadis remaja, tepatnya saat duduk di bangku sekolah dasar, selepas jam
sekolah saya tidak pulang ke rumah. Tapi bergegas ke pasar untuk kerja. Jadi pengasuh
bayi sekaligus bantu jaga warung milik orang. Jadilah sikap pencari cuan sejati
mendarah daging dalam diriku sejak kecil sampai punya anak kecil. Tapi sekarang
tentu saja jauh lebih baik sejak adanya pasar dalam dunia digital. Dengan memanfaatkan
media sosial saya menjajakan aneka masakan dan barang-barang kosmetik di akun
pribadi milikku. Kerjanya mudah, hanya membagikan foto-foto jualan yang menarik
dilengkapi kalimat penjelas untuk menambah daya tarik, dan menantikan respon-respon
orang yang akan membeli. Sungguh dunia kerja berbasi internet adalah jalan
ninjaku.
Mengurus
anak
Sebagai
putri sulung saya dikenal telaten dalam mengurus anak kecil. Karena saya
memiliki pengalaman sejak usia dini dalam mengurus adikku sendiri dan anak
orang lain, saat jadi pengasuh bayi. Akan tetapi saat ditakdirkan menjadi
seorang ibu, hal baru banyak kutemui. Saya mungkin berpengalaman dalam
mengasuh, tapi tak punya pengalaman menjadi seorang ibu. Oleh sebab itu saya
terus belajar. Selain banyak konsultasi dengan dokter dan pakar parenting, saya
juga menggali ilmu dari orang tua dan orang-orang sekitarku yang telah lebih dulu
memiliki segudang cerita dalam hal mendidik anak. Upaya lain yang kulakukan
adalah memperbanyak referensi dari bacaan-bacaan di internet. Alhamdulillah,
kedua anakku tumbuh sehat dan cerdas. Di usia belum genap dua tahun, putra
sulungku fasih mengeja abjad baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Ia sudah mengenali seluruh warna dasar dan angka 1 sampai 10 dalam dua bahasa itu.
putra sulungku yang kini berusia 3 tahun saat screen time, memanfaatkan gadget bermain sambil belajar dengan dukungan jaringan internet yang stabil dari IndiHome |
Selain
menjaga kontak mata dan sentuhan-sentuhan emosional secara langsung, saya
merangsang pengetahuannya dengan sering memperdengarkan lagu-lagu tentang huruf
dan angka dari TV yang terhubung ke internet. Ohya, layanan IndiHome yang saya
nikmati tidak sekadar terhubung dalam ponsel dan laptop tapi juga bisa nyambung
ke TV dan pesawat telepon rumah. Jadilah kami keluarga yang sangat dimanjakan
dengan layanan internet yang sangat
banyak fungsinya ini.
Ragam
kompetisi
Disamping
gemar masak dan cari cuan, saya juga sama dengan manusia lain pada umumnya,
gemar bermalas-malasan. Kadang ada saat tertentu di mana jiwaku ingin
mengembara tapi tubuhku seolah terpasung di tempat tidur. Jadilah saya
leyeh-leyeh di sana sambil memainkan handphone dan berselancar di sosial media.
Kalau sedang tidak mood nonton drama, menonton konser-konser BTS ataupun
membaca, saya biasanya mengakses info-info lomba dan kompetisi.
Dengan
tersedianya internet yang super lancar di rumahku saya jadi bisa
bermalas-malasan tapi tetap produktif. Ikut seleksi beragam beasiswa, lomba
cipta puisi dan cerpen, mengikuti workshop dan komunitas-komunitas produktif
semacamnya, sambil berbaring manja. Terakhir sekitar bulan Mei 2022, saya lolos
dalam sebuah ajang nasional dan mendapat kesempatan untuk membawa nama Provinsi
Sulawesi Selatan ke Jakarta. Waktu itu saya dan suami lolos sebagai finalis
Ajang Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi Deputi 2 Kemenpora RI 2022.
lolos sebagai finalis mewakili Sulsel dalam ajang nasional (Sumber: dokumentasi pribadi) |
Rumah
belajar gratis
Sedekah
Jumat adalah sebuah kebiasaan yang dicontohkan orang tuaku. Setiap hari Jumat biasanya
ibuku membagi-bagikan makanan untuk para kurir online atau abang-abang tukang
becak di sekitar komplek rumah. Kebiasan tersebut menginspirasiku untuk turut
berbuat sesuatu di tiap Jumat juga. Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk
membuat rumah belajar gratis. Kami mungkin masih banyak kekurangan dari segi
ekonomi, tapi kami bersukacita membagi-bagikan ilmu pengetahuan secara cuma-cuma,
dan berharap hal ini membawa manfaat yang jauh lebih banyak.
Bermodal
internet dari IndiHome di rumah kami, rumah belajar gratis yang kami beri nama
Rumah Diskusi Redaksi Baru Institut kami umumkan di sosial media. Alhamdulillah
respon luar biasa dan doa-doa baik menyambutnya. Saat ini sudah tergabung 13
orang dalam ruang grup kami. Kelas yang kami buat merangkul siapa saja yang
ingin belajar membaca, menulis, khususnya mereka yang putus sekolah. Kami juga
siap membagi ilmu bagi mereka yang ingin belajar komputer dan mengakses media
sosial. Laptop dan jaringan internet yang lancar kami fasilitasi. Rumah sederhana
ini menyambut siapapun yang ingin datang belajar di hari Jumat.
beberapa kali sampai masuk berita karena produktivitas di masa pandemi bermodal internet dari IndiHome (Sumber: Dokumentasi Pribadi) |
IndiHome
Support System Terbaik Untukku
Menurut data republika.id
dituliskan bahwa survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) menyatakan jumlah pengguna internet Indonesia sebanyak 210.026.769 pada
2021 hingga kuartal pertama 2022. Pada 2019-2020, jumlah pengguna internet di
Indonesia baru mencapai 196,7 juta orang. Dan saya adalah salah satu dari ratusan
juta orang itu. Harus bagaimana lagi, jika dilihat beberapa poin di atas, semua
aktivitasku memang berbasis internet. Dan IndiHome adalah support system
terbaikku.
Tapi saya hanyalah bagian kecil
dari orang-orang yang berbahagia itu. Pada dasarnya IndiHome senantiasa memberi
yang terbaik untuk seluruh pelanggannya. Sebut saja program yang belum lama ini
digaungkan. Dalam perayaan ulang tahun ke-57 PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk. Sebagai anak perusahaan menghadirkan sejumlah program dan promo
menarik bertajuk Special Program Loyalty HUT Telkom Indonesia.
Logo IndiHome (Sumber: indihome.co.id) |
Melansir dari detik.com Vice
President Marketing Management, E. Kurniawan mengatakan program tersebut
ditujukan kepada para pelanggan eksisting IndiHome. Selain itu, program ini
sengaja dijalankan sebagai wujud apresiasi perusahaan kepada para pelanggan
setia IndiHome.
"Di
momen ulang tahun Telkom ini, kami juga ingin memberikan apresiasi kepada para
pelanggan dengan berbagai program loyalty menarik," katanya dalam
keterangan tertulis, Senin (11/7/2022).
Belum lama ini, salah satu
perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57. Untuk memeriahkan
perhelatan tersebut, IndiHome sebagai anak perusahaan Telkom menghadirkan sejumlah
program dan promo menarik bertajuk Special Program Loyalty HUT Telkom
Indonesia.
Vice President Marketing
Management, E. Kurniawan mengatakan program tersebut ditujukan kepada para
pelanggan eksisting IndiHome. Selain itu, program ini sengaja dijalankan
sebagai wujud apresiasi perusahaan kepada para pelanggan setia IndiHome. Sejumlah
promo menarik diantaranya pelanggan bisa memanfaatkan layanan bebas akses ke
berbagai paket channel, diskon poin myIndiHome, voucher bayar tagihan, upgrade
speed, dan beragam cashback. Khusus program OTT, promo spesial berupa cashback
langganan Disney+ Hotstar, Vidio, dan Catchplay+ sebesar 57 persen. Adapun
cashback-nya berupa saldo LinkAja sebesar 57 persen maksimum Rp 57.000. Dan
masih ada beberapa promo lainnya yang tentu luar biasa menarik.
Berlangganan IndiHome memang
menyenangkan. Biaya berlangganannya menurutku terjangkau dan sangat relevan
dengan manfaat penggunaan jaringannya. Pihak penyedia layanan juga ramah dan
sangat menjaga kualitas jaringannya. Tak jarang saya ditelefon customer
service hanya untuk memastikan apakah penggunaan IndiHome sejauh ini ada
kendala dan semacamnya. Tentu saja kujawab tidak dan tak kurang satu apapun. IndiHome
juga memudahkan pelanggannya dalam bertransaksi. Pembayaran tagihan IndiHome, bisa
dilakukan dengan berbagai macam metode pilihan.
Mulai dari aplikasi myIndiHome,
Plasa Telkom, aplikasi LinkAja, Kantor Pos dan jaringan ATM (Bank Mandiri, BNI,
BRI, BCA). Selain itu, kini Anda juga dapat membayar tagihan IndiHome melalui
e-commerce dan merchant seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, GoPay, OVO,
Alfamart, Indomaret dan masih banyak lagi.
Bayar tagihan IndiHome tak seribet drama Korea, bisa sambil beres-beres rumah (Sumber: dokumentasi pribadi) |
Baru saja ingin kupejamkan mata,
saya tersentak ketika beberapa helai rambutku terasa ditarik-tarik. Pandanganku
mencari-cari sumber tarikan usil itu dan menemukan anak bungsuku yang berusia 9
bulan merangkak perlahan minta digendong olehku. Suamiku menyusul dengan
menggendong putra pertama kami.
“Ada
kurir di depan, katanya dari tadi nelfon mau jemput pesanan,” katanya. Ahh iya
saya baru ingat ada pesanan yang harus dikemas dan diantarkan. Kusimpan kembali
handphone di saku. Saking asiknya berselancar dengan jaringan yang lancar, saya
sampai terbawa suasana. Nyaris pindah ke alam tidur. Senikmat itu hidupku bersama
IndiHome.
Bahkan seorang IRT sepertiku bisa tetap eksis dan produktif dari rumah dengan dukungan internet yang lancar dari IndiHome (Sumber: dokumentasi pribadi)
Sumber
referensi:
Artikel
detiknews, "IndiHome Hadirkan Promo Cashback 57% Spesial HUT Telkom, Cek
Yuk!" selengkapnya https://news.detik.com/adv-nhl-detikcom/d-6175463/indihome-hadirkan-promo-cashback-57-spesial-hut-telkom-cek-yuk
Artikel
Katadata.co.id judul "Multitasking Adalah Proses Penyelesaian Tugas, Ini
Penjelasannya" , https://katadata.co.id/safrezi/berita/62009ff2dc734/multitasking-adalah-proses-penyelesaian-tugas-ini-penjelasannya
Penulis: Muhammad Irfan Al-Amin, Editor: Safrezi
Artikel
Republika.id judul “Pengguna Jasa Internet di Indonesia Capai 210 Juta” https://www.republika.co.id/berita/re88kb368/pengguna-jasa-internet-di-indonesia-capai-210-juta
0 Komentar