Salah satu aktivitas sederhana namun produktif adalah menulis. Tentu saja hal ini bergantung dengan konten atau isi tulisan itu sendiri. Apakah bernilai informatif atau mengandung unsur tertentu seperti bernilai sastra, memberikan rasa nyaman, rasa bahagia, tulisan yang emosional dan membuat pembaca terbawa suasana hingga mampu meresapi setiap kalimatnya. Ataukah punya sisi yang menghibur dan memotivasi.
Tulisan yang baik dan membuat pembaca betah menyelami dunia dalam tulisan itu biasanya dipengaruhi cara penulis membawakan materinya. Atau cara ia memaparkan ide-idenya lewat sebuah tulisan. Tulisan yang panjang akan tetap digemari pembaca apabila penulisnya mampu menyajikan tulisan yang menarik.
Lalu mengapa seseorang harus menulis?
1. Untuk menyampaikan pesan
Sebuah tulisan senantiasa sarat akan makna, baik secara tersirat atau dengan jelas tersurat dalam baris-baris katanya. Makna ini merupakan esensi dari pesan-pesan penulis kepada pembacanya. Sebuah informasi, kabar atau berita yang akan disampaikan penulis kepada pembaca. Tulisan yang berisi pesan-pesan biasanya banyak digemari karena mampu memantik rasa ingin tahu pembaca. Sehingga pembaca akan terbiasa dan menantikan tulisan-tulisan yang terbit dari penulis tersebut.
2. Untuk mengekspresikan diri
Seseorang menulis untuk beberapa alasan. Biasanya untuk karya tulis ilmiah, kajian-kajian dalam bentuk riset yang disusun secara sistematis atau sekadar mengekspresikan diri. Banyak cara orang menyalurkan ekspresi baik dengan menari, berpuisi, bernyanyi atau bahkan lewat tulisan-tulisan. Ada kondisi tertentu yang terkadang tak bisa diungkapkan dengan kalimat langsung namun menjadi untaian yang indah lewat tulisan-tulisan dan bernilai sastra. Hal ini tentu saja sebaiknya didukung dengan keterampilan menulis juga. Karena sebaik-baik tulisan adalah tulisan yang membuat pembacanya mampu mencapai titik kepuasan, memahami alur dan makna tulisan atau menemukan keindahan di dalamnya.
3. Untuk membahasakan ide
Sebuah ide, gagasan atau pokok-pokok pikiran tidak hanya dipaparkan lewat diskusi-diskusi, namun bisa juga melalui tulisan. Justru sebuah ide biasanya akan lebih gamblang dipaparkan lewat esay atau artikel-artikel. Sebuah ide yang sebanyak apapun jika hanya berputar di kepala atau di alam pikiran maka tidak akan bermakna apapun. Sebaliknya jika ide tersebut tertuang dalam tulisan-tulisan yang runut dengan bingkai kalimat yang menggugah selera pembaca akan membuatnya menjadi sumber referensi dan bermanfaat bagi banyak orang.
4. Untuk membagikan motivasi
Motivasi tidak hadir dengan sendirinya. Motivasi yang baik tentu saja berdasarkan pengalaman-pengalaman yang pernah dilalui. Menggali hikmah dan mencerna kembali sebuah kondisi yang pernah dialami. Kemudian membahasakannya lewat kata-kata sehingga menjadi suatu susunan kalimat yang memiliki makna. Salah satu alasan mengapa seseorang harus menulis adalah untuk membagikan motivasi karena sampai kapanpun hal-hal seperti ini akan senantiasa dibutuhkan dunia. Jaman boleh terus berganti namun cerita baik dari pengalaman hidup seseorang akan selalu menjadi pembelajaran untuk kehidupan-kehidupan yang akan datang. Bukan tidak mungkin tulisanmu hari ini akan membuat seseorang termotivasi di 10 tahun yang akan datang.
5. Untuk menjadi sarana merefleksi diri
Selain motivasi untuk pembaca atau orang lain, sebuah tulisan juga menjada sarana atau wadah bagi penulisnya untuk merefleksi diri. Hal-hal atau perasaan yang tersalurkan lewat tulisan biasanya berpengaruh besar terhadap diri seseorang. Sesuatu yang kita tulis hari ini akan menjadi jejak yang akan mengingatkan kita kelak bahwa kita pernah ada di titik itu. Kita pernah merasakan hal yang terjadi hari itu, kita pernah berpikir tentang hal itu dan menjadikannya pegangan untuk menjalani hari-hari yang akan datang dengan lebih baik lagi.
6. Untuk membuat yang tidak tahu menjadi tahu
Saat ini membaca tak hanya dari buku-buku. Sumber bacaan melimpah dari jejaring internet. Hanya saja seorang pembaca harus lebih jeli dan selektif memilah bahan bacaan apalagi yang tersebar di dalam dunia jaringan. Tidak sedikit bacaan-bacaan yang tersaji namun tidak memiliki esensi apapun. Hanya sekadar tulisan yang justru mengandung hal-hal yang mungkin tidak layak dikonsumsi oleh seseorang. Oleh sebab itu kebiasaan menulis juga perlu diperhatikan. Media terkecil kita untuk menulis adalah di media sosial pribadi masing-masing. Atau mengisi konten di platform media sosial kita dengan tulisan-tulisan yang bermakna, membangun mental dan pikiran positif, mengedukasi dan mampu menebar energi yang baik bagi para pembaca. Apalagi jika mampu menuliskan sebuah informasi yang tersusun sesuai standar penulisan yang layak dan mengandung hal-hal yang membuat pembaca atau netizen yang tidak tahu menjadi tahu.
Beberapa hal di atas adalah sebagian kecil dari alasan-alasan mengapa seseorang menulis. Jika ada tambahan boleh bagikan idemu di kolom komentar yah.
Ayo menulis dan ciptakan sejarah dirimu sendiri
-Lea Mines Kome, 7 Juni 2022-
1 Komentar
Bermanfaat banget sih
BalasHapus