Sajak. Perempuan. Bercermin.

Sajak. Perempuan. Bercermin.

Saya jengah sama kamu,
Perempuan
Kenapa?
kenapa semangat berkoarmu datang hari ini saja?
kemarin kamu ke mana?
kemarin kamu bikin apa?
Apa sejak kemarin kamu sengaja menunggu hari untuk menebar pesona, suara dan prosa?
ahh kenapa seperti itu?
menyebalkan.
Bukankah yang kau lakukan tiap hari pun sudah luar biasa?
kau bergosip dan kerja tugas.
Kau memasak sambil main game.
Kamu menuliskan cerita pada diari disela~sela kesibukanmu berbisnis online shop. Tiap hari kau berkarya wahai perempuan.
Sekecil apapun yang kau lakukan itu tetaplah sebuah karya.
Maka tersenyumlah. Itu membuatmu selangkah di depan lelaki pendengkur.
Sudahkah urusan dapurmu?
ayo berkumpul, lingkaran menanti, lelaki di sana pun banyak. Dunia luar terlanjur frustasi. Mungkin butuh pesonamu. Ayo melangkah.
(sajak depan cermin)
(mengajak dan bercermin)

0 Komentar