Inilah saya sekarang tuan.
Sayalah sang robot
Hilir mudik di antara gedung gedung
Dipantau tuan si muka tembok.
Tuan hanya tahu gedung, bagaimana membangun dan mengisi gedung
Semakin tinggi, mengikis tradisi.
Tuan tak lagi punya nurani.
Karena tuan bermuka tembok.
Sedang saya si robot.
Ke kanan ke kiri, berontak dicaci, mengalah dikebiri.
Katanya memfasilitasi tapi kami cuma dikasi tai.
Robot robot banyak yang mati.
Yang berontak dipaksa mati.
Yang urusannya mulus adalah mereka yang menjilati.
Kasihan tuan, kasihan!!!
Haruskah kami segera ke dikti?
Pedulikah dikti pada kami?
robot robot tanpa organisasi akan menjatuhkan akreditasi.
Tapi tuan tak tahu malu.
Tenaga kami, untuk gedung dan bertahan di sini,
Mati, atau dimatikan tuan,
Si muka tembok yang tanpa nurani.
1 Komentar
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip