*re-post my Eks-Blog
Andai,
Andai,
Posted on October 24, 2013
Andai tak pernah ada kata “andai” di dunia ini, jika ada kepastian tanpa
pengecualian, jawaban tanpa alasan karena terkadang alasan bukan jawaban, asal
mula tanpa sebab akibat, kebebasan tanpa syarat, isyarat tanpa kata “demi”,
hukuman tanpa keadilan karena keadilan di sini selalu berpihak, dan saat itu
terjadi itu bukan lagi sebuah keadilan semua karena keberpihakan. Sesuatu
karena untuk. Sesuatu yang di lakukan demi untuk tercapainya sesuatu hal yang
lain, semua karena keberpihakan. Keberpihakan adalah pilihan meski pilihan
bukan selamanya tempat seharusnya kita berpihak. Semua karena kebutuhan.
Kebutuhan demi kita yang butuh, butuh sebutuh-butuhnya. Jika tidak kebutuhan,
tidak mungkin bukan karena kebutuhan, kebutuhan adalah segala-galanya dari
keinginan, meski keinginan tidaklah kita butuhkan, melainkan kebutuhan adalah
yang kita inginkan. Pertanyaan dan pernyataan bergulir beriringan, tanda tanya
kini tak lagi menjadi symbol, kode, pertanda yang menandakan sebuah pertanyaan.
Tidak, tidak lagi seperti itu. Pertanyaan menjelma menjadi pernyataan,
pernyataan berbalik jadi sebuah bahkan beribu pertanyaan, saling menggaung,
mengikat, menggantung, menggelayut bertaut paut satu dengan yang lain. Dasarnya
tanpa dasar yang jelas meski jelas adanya alasan relatifitas. Relatif yang
tidak relatif, karena relatif itu ya seperti itulah, relative itu kepastian dan
ketidak pastian itu sendiri. Tergantung dari persepsi siapa dan berpandangan
seperti apa dan memandang dari sudut mana. Pandangan itu tidak lagi sekedar
kisah nyata, fisik, alur depan belakang atas bawah samping kiri kanan dalam
luar, pandangan tercipta dari mana-mana, setiap titik celah terkecil maupun
dari pandangan itu sendiri, bukan tumpang tindih tapi hanya usaha untuk
totalitas, maksimalisasi, detail se konkrit-konritnya terhadap sesuatu itu.(antara 2013-2014)
0 Komentar