Lebih Akrab dengan Hari ASI Sedunia


Tampak ruang mengAsihi di kantor Bawaslu Bantaeng (Sumber: Koleksi Pribadi, desain by Canva)

Hari ASI sedunia atau pekan ASI sedunia, biasanya berlangsung seminggu mulai 1 sampai 7 Agustus. Tahu tidak Moms apa itu hari ASI sedunia? 

Sepintas mungkin moms berpikir bahwa hari ASI sedunia sebatas seremonial belaka. Sebuah momentum untuk menemukenali peranan penting ASI bagi pertumbuhan anak-anak kita. Sehari yang menjadi wadah untuk saling mengingatkan penting saat-saat terbaik di waktu mengASIhi. 

Itu semua bukanlah hal yang keliru, tapi moms ada hal lain yang layak menjadi bahan perbincangan dan perhatian kita. Alih-alih menjadi sekadar hari merayakan seremoni, hari ASI sedunia lebih condong kepada sebuah gerakan bersama untuk membersamai sebuah transformasi pengetahuan khususnya seputar ASI dan Bunda. 

Hari ASI adalah sebuah kesempatan untuk menunjukkan tali asih antar sesama. Menyampaikan rasa peduli dan saling mengerti sesama Bunda khususnya juga orang-orang yang berada di sekitar kita. 

Kita bisa mengikuti kajian atau seminar tentang manfaat ASI dan peranan penerapan ASI eksklusif kepada anak-anak kita. Biasanya pemateri dari ahli-ahli atau mereka yang mumpuni akan menyampaikan sederet manfaat dari ASI dan bagaimana tumbuh kembang anak-anak yang disertai dengan ASI. 

Di sisi lain, momentum tersebut bisa menjadi wadah pergerakan untuk mendorong hak-hak para ibu dan calon ibu untuk memiliki ruang mengASIhi yang layak dan nyaman di segenap fasilitas publik. 

Karena aktivitas mengASIhi sudah sepatutnya mendapat perhatian khusus dari pihak terkait, mengingat pengguna atau penikmat fasilitas umum sebagian adalah ibu-ibu yang notabene memiliki anak-anak yang sedang dalam tahap membutuhkan ASI. Tentu saja ruang tertutup dan terjamin keamanannya sangat didambakan oleh para ibu yang juga memiliki aktivitas luar rumah. 

Ruang MengASIhi di Fasilitas Publik di Bantaeng 

Pada sebuah kesempatan saya berkunjung ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantaeng. Saat itu saya mendampingi suami yang sedang membawakan materi untuk sesi pelatihan jurnalistik di sana. 

Saat beristirahat, saya iseng berjalan dan melihat ke sekeliling. Pandangan saya tertumbuk pada satu ruangan pojok yang setengah terbuka. Luar biasa, saya secara spontan berdecak kagum saat melihat seisi ruangan berukuran 3x4 meter tersebut. 

Ternyata ruangan ini adalah ruang khusus untuk ibu dan anak. Di dalamnya udara sejuk dan dingin membuat siapapun nyaman. Seorang balita bermain bersama ibunya dengan senang di sudut ruangan. Seorang lagi menyusui bayinya. 

Saya melempar senyum sebagai bentuk salam sapa yang disambut hangat mereka. Lalu melangkah ke sudut kiri di mana jejeran mukena dan sejadah terpampang. Mataku terpaku pada tulisan besar di salah satu sisi ruangan itu, 

Ruang Ramah Perempuan dan Anak, Kami Mengerti Privasimu

Bahkan di kantor atau instansi yang notabene bergerak di bagian pelayanan belum tentu mampu berinovasi dengan mengadakan ruangan istimewa seperti ini. 

Ruang privasi tak perlu besar, sederhana pun boleh. Yang penting tertutup, rapi, bersih, nyaman dan sangat layak seperti ini. 

Setelah bercakap-cakap dengan beberapa staf saya pun semakin terkesima. Bahwa ternyata ruangan ini dulunya adalah gudang yang kemudian dialihfungsikan menjadi ruang penuh manfaat. Sungguh sebuah inovasi luar biasa dari Bawaslu Bantaeng.

0 Komentar